Tapi mungkin juga tidak bagi PRT, bulan tersebut menjadi bulan yang di katakan bulan berat karena berlipat pekerjaan yang harus dikerjakan, beban pekerjaan akan lumayan berbeda dengan hari sebelum bulan puasa hadir. Misalnya untuk bangun pagi lebih awal karena harus mempersiapkan menu sahur, esok paginya ia harus belanja sampai sore hari ia harus menyiapkan untuk persiapan buka puasa. Ramadhan mungkin memang bisa dikatakan penuh berkah oleh sebagian besar umat di bumi, namun bagaimana dengan ketidak adilan terhadap PRT.
Namun mereka juga punya sedikit harapan di bulan Ramadhan, menjelang lebaran. Seperti halnya pekerja – pekerja lainnya, disamping memperoleh gaji mereka juga memperoleh Tunjangan Hari Raya dari pengguna jasa. Karena mereka disaat lebaran juga ingin memberikan sesuatu yang baru bagi dirinya maupun bagi keluarga meskipun itu bukan merupakan suatunya keharusan. Karena disana juga ada peristiwa penting yaitu, bisa berkumpul dengan keluarga yang sudah lama tak ketemu mungkin satu tahun bahkan lebih, juga teman – teman dan kerabat dekat lainnya.
Menurut pengalaman Sargi (24) seorang Pekerja Rumah Tangga yang bekerja di wilayah Kota Jogja, bahwa suasana lebaran sangat ramai karena sanak saudara datang dan berkumpul di rumahnya. Selain itu dia juga punya pengalaman soal pekerjaan sehubungan dengan THR. Sudah beberapa kali bekerja dan menerima gaji dari pengguna jasa, dan berbagai karakter atau perlakuan yang diterima. Lain halnya dengan yang dikatakan Mami (20) yang bekerja di wilayah Bantul dia belum tahu apakah dia sudah pernah memperoleh THR apakah belum. Sebab selama menjadi PRT pengguna jasanya tidak mengatakan ketika memberikan uang dan bingkisan lebaran yang berupa kue maupun baju. Jumlah uang yang diberikan sebesar sepertiga dari gajiku, padahal sudah dua tahun aku bekerja di rumah itu, kata Mami. Memang THR untuk Pekerja Rumah Tangga (PRT) sampai saat ini belum ada standar atau ukuran. Masih sebatas kebaikan pengguna jasa dan ini sudah berlangsung puluhan tahun.
Dalam hal ini seorang ustadz, Syaikhuna (42) mengatakan, berbagilah rezeki kepada sesama di bulan suci ramadhan kepada fakir, miskin, anak yatim , piatu, yatim piatu dan masih banyak lagi bentuknya. Dalam garis besar berbagilah dan saling menyayangilah karena itu akan memperoleh suatu kebaikan yang tiada terkira dan berbahagialah tambahnya. Sebenarnya dalam hal ini bukan hanya ditekankan oleh Islam, tapi semua agama mengajarkan hal yang sama. Perbedaan agama bukanlah penghalang untuk melakukan kebaikan. Karena kasih sayang ditanamkan di semua agama.
Yang jelas sebagai orang yang mempunyai kesadaran dalam hal ini, mempunyai harapan bahwa kedepan bukan hanya kebaikan pengguna jasa Pekerja Rumah Tangga (PRT) memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) melainkan itu sebagai hak Pekerja tak terkecuali Hak Pekerja Rumah Tangga dan negara melindungi akan hak – hak tersebut. (Djum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment